Selasa, 03 April 2018

Sistem manajemen back office Guesthouse


Peranan Akuntan Manajemen
Peran seorang akuntan manajemen dalam organisasi adalah sebagai pendukung organisasi. Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan, mengintepretasikan dan mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan. Akuntan manajemen biasanya terlibat secara langsung dalam proses manajemen sebagai anggota penting dalam tim manajemen, misalnya sebagai kontroler (kepala bagian akuntansi) dan manajer akuntan biaya. Akuntan manajemen bertugas membantu orang-orang lini (line position), yaitu pihak yang bertanggungjawab langsung dalam melaksanakan tujuan dasar organisasi, misalnya manajer bagian produksi. Dalam hal ini, akuntan manajemen berada dalam posisi staff (staff position), yaitu posisi yang mendukung tugas lini dan tidak bertanggungjawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi.  




Sistem manajemen back office Guesthouse.Untuk guest house, dari sisi kamar, disediakan beberapa pilihan. Ada pilihan single room dengan satu tempat tidur untuk 1 orang, double room, triple, dan tentunya dormitory room. Dormitory sebuah ruang/kamar yang bisa digunakan beramai-ramai. Biasanya, diisi 4—10 orang dalam satu ruangan.


Back Office adalah pegawai kantor yang bertugas untuk mengolah data sesuai dengan bagiannya masing-masing dan tidak berhadapan langsung dengan nasabah atau pelanggan. Bagian Back Office di bank adalah admin, akunting dan bagian operasional

Rabu, 18 Oktober 2017

Sistem manajemen back office apartemen

Pada era perbankan saat ini, umumnya transaksi yang dilakukan di Front Office, seperti setoran dan penarikan tunai, pemindahbukuan, transfer, kliring, dan sebagainya telah dapat diselesaikan di Front Office secara end to end atau dari proses awal sampai akhir, dengan demikian layanan terhadap nasabah dapat dilakukan pada satu pintu, yaitu Front Office. Dalam pelaksanaannya, pegawai Front Office selain dituntut bekerja sesuai standar layanan, juga harus melakukan pengecekan (validasij awal atas transaksi yang dilakukannya. Proses verifikasi oleh Staf Back Office Operations pada beberapa Bank dilakukan pada hari yang sama, namun umumnya aktivitas tersebut dilakukan oleh Staf Back Office Operations pada hari selanjutnya (H+1).

Dengan berjalannya fungsi dual control tersebut, diharapkan bank akan terhindar dari timbulnya risiko operasional (kesalahan transaksi karena disengaja atau tidak disengaja) yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank dan/atau nasabah. Pada beberapa jenis transaksi, fungsi dual control tidak harus dilakukan di Front Office dan Back Office, Sistem manajemen back office apartemen tetapi keduanya dapat dijalankan di Front Office. Sebagai alat kontrol, transaksi tersebut harus dilakukan oleh dua pihak yang berbeda di Front Office, misalnya transaksi dilakukan oleh Teller, sedangkan persetujuannya (approval) dilakukan oleh Head Teller (Supervisor).
Menjalankan fungsi dual control, yaitu Back Office harus dapat menjalankan fungsi kontrol atas transaksi yang telah dilakukan di Front Office. Pada dasarnya, Staf Front Office juga harus melakukan kontrol atas transaksi yang dilakukannya, yaitu dengan memeriksa kembali bukti transaksi setelah transaksi dilakukan.

Sistem manajemen back office spa

Dalam kondisi perbankan pada saat ini, aktivitas proses di Back Office sudah banyak dilakukan secara otomatis (automated processes) sehingga tugas pekerjaan dan jumlah personel Back Office tidak sebanyak seperti dahulu pada saat proses Back Office masih banyak dilakukan secara manual. Selain otomasi, proses Back Office di perbankan juga sebagian besar sudah disentralisasi di kantor pusat sehingga fungsi Back Office di kantor-kantor cabang bank lebih terfokus untuk mendukung operasional Front Office secara harian.
 Menjalankan fungsi dual control, yaitu Back Office harus dapat menjalankan fungsi kontrol atas transaksi yang telah dilakukan di Front Office. Sistem manajemen back office spa pada dasarnya, Staf Front Office juga harus melakukan kontrol atas transaksi yang dilakukannya, yaitu dengan memeriksa kembali bukti transaksi setelah transaksi dilakukan. Namun, untuk memastikan kebenaran/keakuratan dan untuk menghindari risiko kesalahan, Staf Back Office Operations akan melakukan verifikasi transaksi yang biasanya dilakukan pada akhir hari.
Transaksi yang telah dilakukan oleh Front Office, selanjutnya akan diproses ke Bank Indonesia setelah melalui proses rekonsiliasi yang dilakukan oleh Staf Back Office Operations. Proses rekonsiliasi dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh warkat telah dibukukan ke sistem aplikasi Bank dan sistem aplikasi Bank Indonesia, dengan jumlah dan Bank tujuan yang benar. Staf Back Office Operations akan melakukan konfirmasi ke Cabang asal transaksi jika terdapat perbedaan antara warkat dengan transaksi yangtelah dibukukan di sistem aplikasi. Staf Back Office Operations akan melakukan perbaikan seperlunya apabila diperlukan.

Sistem manajemen back office restoran

 Proses verifikasi oleh Staf Back Office Operations pada beberapa Bank dilakukan pada hari yang sama, namun umumnya aktivitas tersebut dilakukan oleh Staf Back Office Operations pada hari selanjutnya (H+1). Proses verifikasi dilakukan dengan membandingkan transaksi yang telah dilakukan oleh Front Office (dapat dilihat melalui laporan mutasi yang dihasilkan oleh sistem aplikasi) dengan voucher transaksi dan dokumen pendukung lainnya sesuai ketentuan Bank, antara lain ID nasabah, formulir aplikasi transaksi, spesimen tanda tangan, dan sebagainya.
 Menjalankan fungsi dual control, yaitu Back Office harus dapat menjalankan fungsi kontrol atas transaksi yang telah dilakukan di Front Office. Pada dasarnya, Staf Front Office juga harus melakukan kontrol atas transaksi yang dilakukannya, yaitu dengan memeriksa kembali bukti transaksi setelah transaksi dilakukan dan Sistem manajemen back office restoran. Namun, untuk memastikan kebenaran/keakuratan dan untuk menghindari risiko kesalahan, Staf Back Office Operations akan melakukan verifikasi transaksi yang biasanya dilakukan pada akhir hari.
Dengan berjalannya fungsi dual control tersebut, diharapkan bank akan terhindar dari timbulnya risiko operasional (kesalahan transaksi karena disengaja atau tidak disengaja) yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank dan/atau nasabah. Pada beberapa jenis transaksi, fungsi dual control tidak harus dilakukan di Front Office dan Back Office, tetapi keduanya dapat dijalankan di Front Office. Sebagai alat kontrol, transaksi tersebut harus dilakukan oleh dua pihak yang berbeda di Front Office, misalnya transaksi dilakukan oleh Teller, sedangkan persetujuannya (approval) dilakukan oleh Head Teller (Supervisor).

Sistem manajemen back office guesthouse

Banyak sekali aplikasi hotel yang tersedia, dengan segmen pengguna hotel yang berbeda-beda dari harga jutaan sampai ratusan juta. Terkadang sistem yang  dibuat dapat membebani usaha hotel, dikarenakan ada beberapa sistem yang tetap membutuhkan biaya sampingan yang harus dikeluarkan hotel secara terus menerus, biaya tersebut antara lain adalah biayamaintenance sistem. Memang, pihak hotel kemudian yang memutuskan untuk menggunakan aplikasi mana yang sesuai dengan kebutuhannya.

  Proses verifikasi oleh Staf Back Office Operations pada beberapa Bank dilakukan pada hari yang sama, namun umumnya aktivitas tersebut dilakukan oleh Staf Back Office Operations pada hari selanjutnya dengan Sistem manajemen back office guesthouse. Proses verifikasi dilakukan dengan membandingkan transaksi yang telah dilakukan oleh Front Office (dapat dilihat melalui laporan mutasi yang dihasilkan oleh sistem aplikasi) dengan voucher transaksi dan dokumen pendukung lainnya sesuai ketentuan Bank, antara lain ID nasabah, formulir aplikasi transaksi, spesimen tanda tangan, dan sebagainya.
Back Office: fungsi pada bank yang dibentuk untuk mendukung operasional di Front Office, yaitu memastikan proses yang telah dilakukan oleh Front Office telah sesuai dengan aplikasi nasabah dan telah dijalankan sesuai prosedur yang berlaku di bank.

Selasa, 17 Oktober 2017

Sistem manajemen housekeeping hotel melati

Semakin banyaknya hotel pada saat ini, semakin pula diperlukannya aplikasi yang dapat mambantu dalam mengelola data dan menunjang proses bisnis. Namun masih ada hotel yang beberapa prosesnya masih menggunakan proses manual yang terkadang mengalami kesulitan. Misalnya dalam hal penjadwalan, pengelolaan data barang dan sebagainya. Selain itu masalah yang dihadapi adalah dalam hal pembuatan laporan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu aplikasi sistem hotel khusunya pada bagian housekeeping yang mengatur penjadwalan, barang hotel dan transaksi barang hotel. Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka dibuatlah aplikasi manajemen hotel pada bagian housekeeping.
Ketika tidak ada koordinasi yang baik antara Housekeeping dengan department lain, akan mengakibatkan percekcokan antara department terkait. Contohnya, ketika seorang room attendant tidak memberi informasi status kamar dengan benar kepada bagian front office, itu bisa mengakibatkan front office melakukan kesalahan dalam memberi kamar kepada tamu, kemudian kedua department akan saling menyalahkan dan terjadilah perselihan jadi diperlukan Sistem manajemen hotel melati.
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Sistem manajemen housekeeping hotel

Housekeeping, terdiri dari 2 suku kata yaitu: house dan keep yang artinya menjaga rumah.Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan,Housekeeping adalah  bagian atau Departement yang  mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan dan memberikan dekorasi dengan  tujuan agar hotel tampak rapi, bersih, menarik dan menyenangkan penghuninya.
Dimana ruang lingkup kebersihan Housekeeping adalah membersihkan seluruh area hotel baik didalam maupun luar area hotel,contohnya di daerah parkiran dan termasuk sekitar area hotel.
Guest Room,Public Area,Corridors,Swimming Pool,Back Office,Emmployee Locker Room,Ball Room,dan semua area hotel baik didalam maupun diluar yang masih termasuk dalam area hotel dan juga dibutuhkan Sistem manajemen housekeeping hotel.
Housekeeping terbagi menjadi 4 divisi :
1. Floor Section
2. Houseman Section
3. Linen & Uniform Section
4. Laundry Section
Setiap Divisi harus menjalankan tugasnya masing-masing atau lebih dikenal dengan istilah Job dish.

Hubungan housekeeping dengan front office ibarat dua sisi mata uang yang tidak mungkin berdiri sendiri, oleh sebab itu hubungan ini menjadi suatu divisi yang disebut Room Division, hubungan kerja tersebut antara lain ; housekeeping mempersiapkan kamar bersih sedangkan front office yang akan menjualnya, front office sebagai central informasi dari tamu kemudian housekeeping sebagai eksekutor di lapangan, dan lain-lain. Oleh sebab itu komunikasi yang baik antara housekeeping dengan front office akan memberikan nilai tambah bagi kepuasan tamu.